Indonesia
kaya akan pulau, kaya akan bahasa, kaya
akan suku, kaya akan budaya, dan masih banyak lainnya. Indonesia merupakan
negara yang unik. Dari keberagaman tersebut pastinya mempunyai ciri khas. Ciri
khas tersebut diantaralainnya adalah musik dan juga alat musiknya.
Seluruh musik yang
berkembang di Nusantara ini bisa disebut dengan Musik Nusantara. Musik-musik
ini menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun
gaya melodinya.
A.
Perkembangan Musik Nusantara
1.
Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan
ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh
anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen
atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.
2.
Masa setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik-
musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai
bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai
sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik
gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan,
kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
3.
Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang dan menyebarkan
agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik
mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus
di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.
4.
Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia
juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang
ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo
(cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem
solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik
modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang
merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal
sebagai musik keroncong.
5.
Masa Kini
Seiring dengan masuknya media
elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop,
jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India
yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi
perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami
perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka,
muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock,
dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan
Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik
ini sering disebut musik etnis.
B.
Jenis Musik Nusantara
1.
Musik
Daerah/Tradisional
Musik
daerah adalah jenis music dimana inspirasi penciptaannya berdasarkan atas
budaya dan adat istiadat dari suatu daerah tertentu. Selain sebagai sarana
untuk mengungkapkan perasaan dan kebiasaan yang terjadi didaerah tersebut,
musik daerah juga digunakan untuk kegiatan upacara-upacara daerah oleh
masyarakat setempat. musik daerah ini lahir dan berkembang di daerah-daerah di
seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan
instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni
syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia
adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua
hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut
lahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri,
media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Adapun ciri-ciri musik daerah
antara lain :
a)
Mengandung suatu makna
b)
Memuat pesan untuk masyarakat
suatu daerah
c)
Menggambarkan suasana suatu daerah
d)
Menggunakan bahasa
daerah
e)
Irama dan melodinya
bersifat sederhana..
2.
Musik Keroncong
Secara umum,
musik keroncong memiliki harmoni musik dan improvisasi yang sangat terbatas.
Umumnya lagu- lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya
terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan
permainan alat musik.
3.
Musik Dangdut
Musik dangdut
merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik Melayu, musik ini kemudian
berkembang dan menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik akarnya.
Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik
perkusi yang menghasilkan bunyi ndut). Selain itu, iramanya ringan, sehingga
mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya
pun mudah dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
4.
Musik Perjuangan
Musik
ini lahir dari kondisi masyarakat Indonesia yang sedang terjajah oleh bangsa
asing. Dengan menggunakan musik, para pejuang berusaha mengobarkan semangat
persatuan untuk bangkit melawan penjajah. Syair- syair yang diciptakan pada
masa itu, umumnya berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untui berkorban demi
tanah air, dan sebagainya. Irama musiknya pun dibuat cepat dan semangat, serta
diakhiri dengan semarak.
5.
Musik Seriosa
Pengertian seriosa merujukan pada
teknik pengungkapan lagu secara sungguh-sungguh, bukan pada bentuk atau
komposisi lagu. Dalam musik seriosa seorang penyanyi harus mampu mengungkapkan
lagu secara serius. Penyanyi harus melakukan interpretasi secara tepat agar
mampu mendekati kemauan sang komponis dan luluh ke dalam lagu tersebut.
Sehingga, ia mampu menjadi subjek/pelaku dari tokoh lagu tersebut.
Teknik vocal yang baik harus dikuasai secara mapan dalam musik ini. Inprovisasi kalimat lagu dengan berbagai ornamentasi harus mampu mengembang secara baik. Teknik pernapasan, pemenggalan, fase lagu (frasering), penguasaan jangkauan nada (ambitus), teknik pembentukan suara, dan teknik menggertarkan suara/vibrasi harus dilakukan dengan serius.
Teknik vocal yang baik harus dikuasai secara mapan dalam musik ini. Inprovisasi kalimat lagu dengan berbagai ornamentasi harus mampu mengembang secara baik. Teknik pernapasan, pemenggalan, fase lagu (frasering), penguasaan jangkauan nada (ambitus), teknik pembentukan suara, dan teknik menggertarkan suara/vibrasi harus dilakukan dengan serius.
6.
Musik Langgam
Pada umumnya masyarakat masih
menyamakan antara musik keroncong dengan musik langgam. Langgam memang
merupakan varian dari musk keroncong. Namun, kedua jenis musik ini memiliki perbedaan
yang mendasar. Kita akan mempelajari hal tersebut pada bab selanjutnya.
7.
Musik Anak-Anak
Musik untuk anak-anak mempunyai
bentuk yang sederhana dan kalimat lagu yang digunakan tidak terlalu panjang.
Tema lagu disesuaikan dengan jiwa anak-anak yang masih polos. Bahasanya
sederhana dan mudah ditangkap, tidak perlu banyak menggunakan kata kiasan atau
ungkapan yang berbelit-belit. Jumlah nada yang dipergnakan untuk menyusun
melodi tidak lebih dari 10 buah nada. Makin sedikit jumlah nada yang dipergunakan
dalam menyusun melodi lagu, makin berbobot lagu tersebut. Rentang nada atau
jarak nada dari yang paling tinggi ke yang paling rendah dalam lagu untuk
anak-anak pun tidak terlalu lebar. Begitupun lompatan nadanya. Sebab, ambitus
suara anak-anak masih sempit dan sedang dalam masa perkembangan. Rentang nada
yang terlalu lebar akan sulit dinyanyikan anak-anak.
8.
Musik Stambul
Stambul merupakan variasi dari
keroncong. Istilah stambul sebenarnya berasal dari kata Istambul atau
Konstantinopel, ibu kota Negara Turki. Jenis musik stambul mulai muncul sekitar
permulaan abad ke-20. Saat ini mulai muncul rombongan kesenian keliling dari
kota ke kota. Rombongan tersebut selalu membawa tenda yang cukup luas untuk
pentas maupun penonton. Dalam pertunjukan yang mereka pentaskan banyak sekali
diambil ceita dari kisah seribu satu malam, yang ceritanya berkisar di kota
Istambul. Lambat laun nama sandiwara keliling tersebut lebih popular dengan
nama sandiwara stambul. Lagu yang mereka ciptakan untuk keperluan pentas hanya
berjumlah delapan dan diberi nama stambul I sampai dengan stambul VIII.
9.
Musik Populer (pop)
Musik ini
memiliki ciri, antara lain penggunaan ritme yang terasa bebas dengan
mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Komposisi melodinyajuga mudah
dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka
ragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penontonnya.
Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.
C.
Fungsi Musik
Nusantara
1.
Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya
berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara
keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh
instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu,
instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
2.
Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah
satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai
sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat
Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan
musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat
pertunjukan untuk menonton.
3.
Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta
lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri
mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik
pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang
diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
4.
Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia,
bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok
masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan
menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan.
Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di
masjid, dan lonceng di gereja.
5.
Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau
musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh
sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik
daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga
dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan
sebagainya.
6.
Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis
professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media ekspresi dan
aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam hasil
karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta
menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD.
Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak
hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah
lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.
D.
Alat Musik Nusantara
Selain itu Indonesia juga memiliki
berbagai alat musik tradisional yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Alat musik tradisional adalah
alat musik yang berkembang di daerah tertentu/ adat tertentu yang menjadikan
ciri khasnya dari daerah atau adat tertentu.Berikut ini
beberapa contoh alat musik tradisional yang ada di Nusantara.
1. Alat Musik daerah Nanggroe Aceh Darussalam
Jenis alat musik yang banyak
digunakan adalah rebana, gambus, harubab, gedumba, marwas, bangsi/seruni
(seruling). Dari beberapa alat musik tersebut yang berfungsi sebagai melodi
adalah bangsi/seruni, sedang alat musik yang lain berfungsi sebagai ritmis.
2. Alat Musik Tradisonal dari Daerah Sumatera Utara
a. Tata Ganing atau Gondang
Alat-alat musik yang
digunakan adalah :
1)
Gong
2)
Gerantung, yaitu alat
musik pukul semacam gambang
3)
Tanggelong atau
nungneng, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari tali dan cara
memainkannya dengan dipukul
4)
Suling dengan nama
seperti salodap, salonat, sordam dan tarafair.
5)
Arbab, hasapi, hapetan
dan kulcapi.
b. Gondang Sambilan
Gondang sambilan adalah
musik daerah Sumatera Utara yang berbentuk ansambel gendang (drum), merupakan
cirri umum musik di daerah ini. Alat musik yang digunakan dalam ansambel
gondang sambilan adalah :
1)
Sembilan buah gendang
besar (gondang) yang memiliki ukuran berbeda-beda
2)
Sekelompok gong yang
memiliki kecil hingga besar
3)
Sepasang simbal.
4)
Serunai
3. Alat Musik
Nusantara daerah Nias
Musik
daerah nias terdiri atas empat atau tiga nada dalam satu oktaf. Alat musiknya
terdiri atas :
a.
Gong dengan berbagai
ukuran. Gong yang berukuran besar disebut gong sedang yang berukuran
kecil disebut faritia atau saraina
b.
Lagiya atau semacam
rebab
c.
Koko atau semacam
kecapi atau celempung
d.
Gendang yang
panjangnya tiga meter dengan nama tamburu, gendera, cucu, fodrahi dan tabunara
e.
Garputala
f.
Sigu mbawa atau surune
mbawa (seruling)
4. Alat Musik
Tradisonal dari daerah Sumatera barat
Musik
daerah dari daerah Sumatera Barat adalah Talempong. Ada dua jenis talemponga
yaitu
a. Talempong duduk
Talempong jenis ini
dimainkan dengan cara duduk di atas alas. Biasanya dimainkan oleh anak-anak
gadis.
b. Talempong pacik
Talempong jenis ini
dimainkan dengan cara dijinjing menggunakan ibu jari. Biasanya dimainkan oleh
kaum pria.
Alat musik yang
dipakai dalam musik talempong adalah :
a)
Alat musik
perkusi
: gendang, rebana, ketipung, gong dan talempong
b)
Alat musik
tiup
: bansi, saluang, puput tanduk, puput batang padi, serunai dan
seruling
c)
Alat musik
pendukung : biola, terompet, gitar
5. Alat Musik
Daerah Daerah Jawa Barat
a. Angklung
Musik angklung adalah
jenis musik daerah yang berasal dari Jawa Barat. Alat musik ini semuanya
terbuat dari bambu. Dalm sejarahnya, musik angklung telah dikenal dan
digunakan oleh masyarkat Sunda-Jawa Bart sejak abad XVI sebagai alat tabuh
daerah yang digunakan untuk ronda, memeriahkan pesta, dakwah agama atau
kegiatan yang lain yang ad di masyarakat Sunda. Pada tahun 1928 Daeng Sutigna
mengubah tangga nada yang digunakan pad musik angklung dari tangga nad
pentatonis menjadi tangga nada diatonis.
b. Calung
Calung adalah jenis
musik daerah yang berasal dari Jawa Barat. yang semuanya terbuat dari bambu. Cara
memainkannya dengan cara dipukul. Alat musik tersebut menggunakan bilahan bambu
yang dinamakan keprak.
6. Alat Musik
Daerah Daerah Betawi
a. Gambang
Kromong
Musik daerah ini
merupakn perpaduan antara musik gamelan dengan musik barat yang menggunakan
tangga nada pentatonis (tionghoa). Alt musik yang digunakn adalah : gambang,
rebab dan biola.Kebanyakan syair lagunya berisi sindiran dengan pantun yang
indah yang di bawakan secara berpasangan. Gaya khas dalam pembawaan lagu adalah
bersifat humoris, gembira dan fleksibel. Contoh lagu yang populer dalam musik
gambang kromong adalah Jali-Jali.
b. Musik Tanjidor
Tanjidor adalah
sekelompok pemusik yang memainkan alat-alat musik logam yang tak bernada
seperti tambur besar, terompet. Musik Tanjidor biasanya digunakan pada
upacara perayaan di desa atau pesta rakyat.
7. Alat Musik Daerah
daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Musik
Daerah daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
gamelan yaitu seperangkat alat musik yang terdiri dari : saron, rebab,
bonang, kendang, gender, gong. Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada
pelog dan slendro.Notasi gamelan yang menggunakan tanggad nada slendro memiliki
6 titi nada, yaitu : 1-2-3-5-6, sedangkan tangga nada pelog memiliki 7 titi
nada, yaitu : 1-2-3-4-5-6-7.
8. Alat Musik Daerah Daerah Kalimantan
Di
antara musik daerah daerah Kalimantan adalah Orkes Karawitan Banjar. Alat-alat
musik yang digunakan dalam musik daerah ini antara lain : rebab, gambang,
gender, gendang dan suling diagonal.
9. Alat Musik
Daerah Daerah Sulawesi Selatan
Sulawesi
Selatan memiliki musik daerah yang dinamakan dengan nama gendang bulo. Alat
musik yang digunakan dalam musik ini antara lain :gendang, keso, hobo, atau
puwi-puwi, basing-basing, popondi atau tolindo, dan kecapi
10. Alat Musik Daerah Daerah Papua
Alat
musik yang ada di Papua banyak berasal dari Maluku seperti Tifa, rebana, rebab
dan gong. Alat musik yang ada di Papua adalah genderang yang dihiasi dengan
pahatan dan sekakas yang digunakan untuk menarik ikan hiu dalam suatu perburuan
di laut.
Ø Unsur-unsur Musik Nusantara
1. Melodi
Yaitu
rangkaian sejumlah nada yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah
atau naik turunnya.
2. Ritme
Yaitu
gerak nada yang teratur mengalir karena munculnya aksen-aksen secara tetap.
3. Birama
Yaitu
suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam satu birama. Garis
biramaadalah garis vertikal yang memisahkan antar birama yang satu dengan yang
lainnya. Ada jensi birama, yaitu :
a.
Birama perduaan
tunggal
Yang termasuk birama ini adalah birama 2/4 dan 2/8
b.
Birama perduaan
bertingkat
Yang termasuk jenis birama inia adalah 4/4, 8/4, 4/8, dan 8/8
c.
Birama pertigaan
tunggal
Yaitu birama ¾ dan 3/8
d.
Birama pertigaan
bertingkat
Yaitu birama 6/4, 6/8, 9/4, dan 9/8
4. Tangga nada
Adalah
susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak tertentu. Tangga nada
terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Tangga Diatonis
Adalah susunan nada-nada yang
beraturan dan mempunyai pola jarak 1 dan ½. Tangga nada diatonis ada 2 macam,
yaitu :
1)
Tangga diatonic mayor,
yaitu tangga nada yang mempunyai pola jarak 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Contoh
c-d-e-f-g-a-b-c’
2)
Tangga nada diatonic
minor, ada empat macam tangga nada minor :
a)
Tangga nada minor asli
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1-1-1/2.
Contoh a-b-c’-d’-e’-f’-g’-a’
b)
Tangga nada minor
melodis
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-1-1 pada waktu naik sedangkan
pada waktu turun pola jaraknya berubah yaitu 1-1-1/2-1-1-1/2-1. Contoh
a-b-c’-d’-e’-fis’-gis’-a’-g’-f’-e’-d’-c’-b-a
c)
Tangga nada minor
harmonis
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-11/2-1/2
Contoh a-b-c’-d’-e’-f’-gis’-a’
d)
Tangga nada minor
zigana
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1 1/2-1/2-1-1-1/2
Contoh : a-b-c’-dis’-e’-fis’-gis’-a’
b. Tangga nada Kromatis
Adalah susunan nada-nada yang
beraturan dan mempunyai pola jarak 1/2. Contoh :
c-cis-d-dis-e-f-fis-g-gis-a-ais-b-c’
c. Tangga nada Debusian
Adalah tangga nada yang beraturan dan
mempunyai pola jarak 1
Contoh : c-d-eis-fis-gis-ais-c’
Contoh : c-d-eis-fis-gis-ais-c’
5. Tempo,
dinamika dan ekspresi
a. Tempo
adalah tanda yang
menunjukan cepat lambatnya suatu lagu dinyanyikan. Istilah tempo ada tiga yaitu
1)
Tempo lambat
: Largo,
Lento, Adagio
2)
Tempo
Sedang : Andante,
Moderato
3)
Tempo
Cepat
: Allegro, Vivace, presto
Selain istilah utama,
kadang seorang pencipta lagu melakukan pengubahan atau penambahan dengan
istilah lain dengan akhiran tertentu. Cara yang biasa digunakan seperti berikut
:
a)
Penggabungan dua
istilah, misalnya Allegro Vivace yang berarti lebih cepat dari Allegro, tetapi
kurang dari vivace
b)
Menambah istilah lain.
Kata-kata yang digunakan seperti berikut :
Con amore : dengan penuh cinta
Conbrio : dengan hidup
Con fiesta : dengan meriah
Con espressione : dengan penuh
perasaan
Con dolore : dengan sedih
Con mastoso : dengan agung
Misalnya dari istilah adagio menjadi adagio con maestoso
c)
Menambah akhiran
“etto” yang berarti agak, dan akhiran “issimo” yang berarti sangat. Misalnya
jika allegretto yang berarti agak cepat dan allegrissimo yang
berarti sangat cepat.
Alat yang digunakan
untuk menentukan kecepatan lagu disebut metronome manzel yang sering disingkat
dengan “MM”. Angka metronome manzel menunjukkan banyaknya ketukan dalam satu
menit.
b. Dinamika
adalah perubahan keras
lembutnya lagu dalam sebuah lagu. Dalam penulisan dinamik pada sebuah lagu
dinyatakan dengan beberapa tanda dan istilah, diantaranya sebagai berikut :
1)
Dinamika lembut
a)
Piano (p) : lembut
b)
Pianissimo (pp)
: sangat lembut
c)
Pianissimo assai (ppp) : amat sangat lembut
d)
Mezzo piano (mp) : agak lembut
e)
Piano forte (pf) : dimulai dengan lembut, kemudian mengeras
2)
Dinamika keras
a)
Forte (f) : keras
b)
Fortissimo (ff) : sangat keras
c)
Fortissimo assai (fff) : amat sangat keras
d)
Mezzo forte (mf) : agak keras
e)
Forte piano : dimulai dengan keras, kemudian melembut.
3)
Tanda perubahan
dinamika
a)
Crescendo (cresc) : makin keras
b)
Decrescendo (decresc) : makin lembut
c)
Mezza di voce : mengeras kemudian melembut
d)
Diminuendo (dim) : makin lembut
c. Ekspresi
Dalam musik ekspresi menyatakan
suatu sifat atau jiwa lagu secara spesifik. Sifat atau jiwa tersebut dinyatakan
dalam suatu istilah yang menggambarkan perasaan yang menjiwai lagu secara
keseluruhan. Istilah-istilah tersebut ditulis dalam bahasa Italia, antara lain
:
1) Marciale atau Marcia
2) Maestozo
3) Con expressionne
4) Dolce
5) Religioso
1. Membranofon
Membranofon adalah kumpulan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari membran atau selaput kulit yang diregangkan dan dipasang pada sebuah kotak atau tabung.
Contoh : tambur,genderang ,rebana,tifa dan lain sebagainya.
Membranofon adalah kumpulan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari membran atau selaput kulit yang diregangkan dan dipasang pada sebuah kotak atau tabung.
Contoh : tambur,genderang ,rebana,tifa dan lain sebagainya.
2. Aerofon
Aerofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara yang diatur oleh lubang-lubang atau lidah yang ada pada alat musik tersebut.
Contoh : seruling bambu. serunai , recorder dan lain sebagsinya.
Aerofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara yang diatur oleh lubang-lubang atau lidah yang ada pada alat musik tersebut.
Contoh : seruling bambu. serunai , recorder dan lain sebagsinya.
3. Ideofon.
Ideofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran alat musik itu sendiri.
Contoh : gong, angklung,gambang dan lain sebagainya.
Ideofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran alat musik itu sendiri.
Contoh : gong, angklung,gambang dan lain sebagainya.
4. Kordofon
Kordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai/tali/senar/corda yang bergetar karena dipetik,digesek,atau dipukul.
Contoh : Rebab, kecapi , siter dan lain sebagainya.
Kordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai/tali/senar/corda yang bergetar karena dipetik,digesek,atau dipukul.
Contoh : Rebab, kecapi , siter dan lain sebagainya.
5. Elektrofon
Elektrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari aliran arus listrik
Contoh : gitar listrik dan lain sebagainya.
Elektrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari aliran arus listrik
Contoh : gitar listrik dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Indonesia
memiliki beragam jenis budaya. Salah satu
budaya tersebut adalah musik. Seperti yang kita ketahui, Indonesia
memiliki berbagai jenis musik maupun alat musik tradisional. Segala jenis musik
yang berkembang di Indonesia tersebut bisa juga disebut dengan Musik Nusantara. Musik memiliki
fungsi sebagai sarana atau media ritual, media hiburan media ekspresi diri,
media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. Ragam musik nusantara yang
berkembang dapat dibedakan menjadi musik tradisi, musik keroncong, musik
dangdut, musik perjuangan, dan musik pop. Selain musik, ada juga berbagai alat
musik tradisional yang tersebar diseluruh daerah Nusantara. Setiap alat musik
tersebut memiliki ciri dan kekhasannya masing-masing.
Musik itu sendiri
memiliki unsur-unsur dimana terdapat melodi, ritme, birama, tangga nada, tempo,
dinamika, dan ekspresi. Kemudian alat musik juga dapat dibagi berdasarkan
sumber bunyinya, diantaranya alat musik membranofon, aerofon, ideofon,
kordofon, dan elektrofon.
Dari beragamnya budaya
yang kita miliki, sudah sepatutnya kita untuk senatiasa melestarikannya agar
budaya-budaya tersebut tidak hilang dimakan zaman atau bahkan dicuri dan diakui oleh
negara lain :)
Sumber
No comments:
Post a Comment
Ada komentar? Silakan tulis dengan sopan ya.. Terimakasih ☺