Semakin pesatnya teknologi Digital Multimedia saat ini dimana para
produsen film dunia saat ini mulai mengalihkan teknik produksi film
nya ke format Digital, hal ini semakin memaksa Bioskop Konvensional
yang terbiasa menggunakan film seloluid 35mm untuk mengkonversi ke
proyektor digital atau yang disebut DCP (Digital Cinema Package). Di Indonesia sendiri saat ini sudah hampir semua Bioskop
besar seperti 21, XXI, Blitzmegaplex, Platinum dan
Cinemaxx sudah memiliki studio Bioskop Digital. Yuk baca pembahasan selanjutnya untuk lebih mengenal tentang bioskop digital ini...
Proyektor Digital
Untuk proyektor ini sudah pernah sekilas dibahas ya dipostingan saya sebelumnya, coba klik >>disini<< deh kalau mau baca-baca lagi..
Proyektor Christie |
Teknologi IMAX digital
IMAX (Image Maximum) merupakan sebuah format film dengan layar lebar, Standar layar IMAX adalah 22 meter lebar dan 16 meter panjang (72,6 x 52,8 kaki), Dikembangkan oleh IMAX Corp pada 1970, menggunakan pita seluloid 70mm yang dijalankan secara horizontal, sehingga lebar pita tersebut merupakan bagian tinggi dari frame. Pada format 70mm lainnya, lebar pita tersebut adalah lebar dari frame gambar. Setiap frame lebarnya 15 perforasi (lubang-lubang pada bagian pinggir pita seluloid). Area gambar pada format IMAX lebarnya 70mm dan tingginya 52mm. Aspect-ratio-nya 1:1,44 (hampir sama dgn aspect ratio TV tabung yg 1:1,33 atau 4:3). Ukuran frame 15/70 hampir sembilan kali frame 35mm. Proyektor IMAX 15/70 menggunakan lampu Xenon 15.000 watt agar dapat menerangi layar berukuran amat-sangat besar.
Pada tahun 2008 IMAX merilis teknologi terbarunya yaitu sistem IMAX Digital, yang menggunakan dua proyektor Digital merk Christie ber-resolusi 2K. Aspect-ratio yang digunakan adalah 1:1,9 (hampir sama dengan TV layar datar, 16:9). Penggunaan dua proyektor dimaksudkan agar dihasilkan intensitas cahaya yang cukup untuk menerangi layar yang ukurannya 2 atau 3 kali ukuran layar bioskop konvensional. 1 proyektor IMAX Digital menggunakan lampu Xenon dengan daya lampu 6.500 watt.
Film IMAX konvensional seluloid yang awalnya berresolusi 4k (4096 x 2731) menjadi 2k (2048 x 1365) jika berformat digital.Ini dikarenakan keterbatasan Computer-Power dan Data Storage yang ada belum mampu menyipan data film yang sangat besar yang mungkin mencapai satuan puluhan bahkan ratusan terrabyte untuk satu film saja. Sekadar catatan, satu buah film bioskop digital standar rata-rata berukuran 150 GB. Film Avatar arahan James Cameron bahkan berukuran 280 GB.
IMAX Digital |
IMAX (Image Maximum) merupakan sebuah format film dengan layar lebar, Standar layar IMAX adalah 22 meter lebar dan 16 meter panjang (72,6 x 52,8 kaki), Dikembangkan oleh IMAX Corp pada 1970, menggunakan pita seluloid 70mm yang dijalankan secara horizontal, sehingga lebar pita tersebut merupakan bagian tinggi dari frame. Pada format 70mm lainnya, lebar pita tersebut adalah lebar dari frame gambar. Setiap frame lebarnya 15 perforasi (lubang-lubang pada bagian pinggir pita seluloid). Area gambar pada format IMAX lebarnya 70mm dan tingginya 52mm. Aspect-ratio-nya 1:1,44 (hampir sama dgn aspect ratio TV tabung yg 1:1,33 atau 4:3). Ukuran frame 15/70 hampir sembilan kali frame 35mm. Proyektor IMAX 15/70 menggunakan lampu Xenon 15.000 watt agar dapat menerangi layar berukuran amat-sangat besar.
Pada tahun 2008 IMAX merilis teknologi terbarunya yaitu sistem IMAX Digital, yang menggunakan dua proyektor Digital merk Christie ber-resolusi 2K. Aspect-ratio yang digunakan adalah 1:1,9 (hampir sama dengan TV layar datar, 16:9). Penggunaan dua proyektor dimaksudkan agar dihasilkan intensitas cahaya yang cukup untuk menerangi layar yang ukurannya 2 atau 3 kali ukuran layar bioskop konvensional. 1 proyektor IMAX Digital menggunakan lampu Xenon dengan daya lampu 6.500 watt.
Film IMAX konvensional seluloid yang awalnya berresolusi 4k (4096 x 2731) menjadi 2k (2048 x 1365) jika berformat digital.Ini dikarenakan keterbatasan Computer-Power dan Data Storage yang ada belum mampu menyipan data film yang sangat besar yang mungkin mencapai satuan puluhan bahkan ratusan terrabyte untuk satu film saja. Sekadar catatan, satu buah film bioskop digital standar rata-rata berukuran 150 GB. Film Avatar arahan James Cameron bahkan berukuran 280 GB.
Sering lihat kan logo THX di awal-awal film bioskop kalo baru mau mulai? Terus, apasih THX itu? Thanks? (?)
bukan bukan....
THX itu merupakan singkatan dari "Tomlinson Holman's eXperiment," dan diciptakan oleh Holman ketika ia bekerja dengan Lucas film Studios untuk menciptakan standar baru reproduksi audio untuk memastikan kualitas dan keseragaman kualitas di semua sistem teater yang berniat memainkan film mereka. "THX" adalah metode reproduksi suara yang mengikuti aturan ketat untuk menciptakan kualitas suara digital ultra-tinggi dalam sistem audio surround sound. Sistem ini bisa terdapat pada teater profesional atau sistem suara bioskop, sistem home theater sederhana, atau surround sound system untuk PC.
Reproduksi suara Bersertifikat THX tidak mengharuskan audio yang disimpan dalam format tertentu atau khusus, apakah itu seperti Dolby Digital atau yang lainnya. Sebaliknya, THX adalah sertifikasi kualitas terbaik suara yang direproduksi, atau "dimainkan" oleh sebuah sistem speaker. THX Certified surround sound system seperti 7,1 atau 5,1 atau bahkan 2,1 multimedia surround sistem home theater sound digunakan untuk memutar suara THX dari komputer, televisi, dan sistem video game.Jadi singkatnya THX adalah jaminan mutu sebuah audio sistem menghasilkan suara dengan kualitas tertinggi.
Sedangkan Dolby® Digtal Surround adalah teknologi tatasuara terbaru (2010) yang dikembangkan oleh Dolby Laboratories yang akan memberikan para penonton pengalaman menonton film dengan sensasi suara yang seperti aslinya (real surround system) Sistem suara ini menggunakan teknik digital untuk menghasilkan suara yang mana sistem suara ini adalah multi channel yang artinya memiliki banyak channel yg bekerja secara tersingkronisasi untuk memberikan kesan surround system.
bukan bukan....
THX itu merupakan singkatan dari "Tomlinson Holman's eXperiment," dan diciptakan oleh Holman ketika ia bekerja dengan Lucas film Studios untuk menciptakan standar baru reproduksi audio untuk memastikan kualitas dan keseragaman kualitas di semua sistem teater yang berniat memainkan film mereka. "THX" adalah metode reproduksi suara yang mengikuti aturan ketat untuk menciptakan kualitas suara digital ultra-tinggi dalam sistem audio surround sound. Sistem ini bisa terdapat pada teater profesional atau sistem suara bioskop, sistem home theater sederhana, atau surround sound system untuk PC.
Reproduksi suara Bersertifikat THX tidak mengharuskan audio yang disimpan dalam format tertentu atau khusus, apakah itu seperti Dolby Digital atau yang lainnya. Sebaliknya, THX adalah sertifikasi kualitas terbaik suara yang direproduksi, atau "dimainkan" oleh sebuah sistem speaker. THX Certified surround sound system seperti 7,1 atau 5,1 atau bahkan 2,1 multimedia surround sistem home theater sound digunakan untuk memutar suara THX dari komputer, televisi, dan sistem video game.Jadi singkatnya THX adalah jaminan mutu sebuah audio sistem menghasilkan suara dengan kualitas tertinggi.
Sedangkan Dolby® Digtal Surround adalah teknologi tatasuara terbaru (2010) yang dikembangkan oleh Dolby Laboratories yang akan memberikan para penonton pengalaman menonton film dengan sensasi suara yang seperti aslinya (real surround system) Sistem suara ini menggunakan teknik digital untuk menghasilkan suara yang mana sistem suara ini adalah multi channel yang artinya memiliki banyak channel yg bekerja secara tersingkronisasi untuk memberikan kesan surround system.
CINEMA SOUND PROCESSOR
Merupakan alat pengolah audio dari sebuah film mendistribusikan ke setiap chanel dari speaker yang ada sehingga membentuk kualitas audio menjadi lebih hidup dan nyata layaknya suara yang kita dengar di kenyataan. Seperti apa penampakannya? Nih liat nyang dibawah...
Siplah, sekian saja pembahasannya, semoga bermanfaat untuk lebih mengenal terknologi yang terdapat pada bioskop digital... see ya on another post, fellas!
sumber : http://www.kaskus.co.id/
good article
ReplyDeletehttp://www.sinidomino.com/