Hello, Fellas! Kembali lagi dengan pembahasan yang masih berkaitan dengan Sinema Digital... Kalau pada postingan sebelumnya kita telah membahas dengan singkat mengenai apa itu Sinema Digital, nah pada postingan kali ini saya akan membahas tentang perangkat apa saja yang kita butuhkan untuk membuat dan menayangkan Sinema Digital ini. Okay tunggu apa lagi, Let's check this out, Fellas!
Seperti yang telah kita ketahui, perangkat terbagi menjadi 3, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat otak (brainware). Pastinya perangkat otak a.k.a brainware ini cuma satu dan tidak lain ya kita sendiri sebagai user, jadi tidak perlu dibahas lagi ya disini
oke dimulai dari yang pertama yaitu...
Perangkat Keras (Hardware)
1. Kamera Digital
Kamera Red Epic |
Jadi, sudah tidak menggunakan kamera dengan pita seluloid
lagi, proses perekaman film pada sinema digital sudah menggunakan kamera
digital. Saat ini kebanyakan kamera dengan fitur digital dapat merekam pada
resolusi 1920x1080 menggunakan kamera seperti Sony CineAlta, Panavision Genesis
atau Thomson Viper. Kamera-kamera baru seperti Arriflex D-20 dapat menangkap
gambar dengan resolusi 2K (2048×1080) dan kamera bernama Red One keluaran
perusahaan Red Digital Cinema Camera Company dapat merekam dengan resolusi 4K
(4096×2160). Bahkan ada juga jenis kamera lain yang dapat merekam dengan
resolusi 5K (5120×2880) RAW seperti RED EPIC. Waah... sepertinya seiring
berkembangnya teknologi digital ini akan semakin banyak lagi kamera yang
mempunyai resolusi lebih besar dan lebih canggih ya
2. Proyektor
Seperti yang kita ketahui kalau sinema digital sudah tidak menggunakan pita seluloid lagi, otomatis proyektornya berbeda dengan proyektor untuk menayangkan sinema analog/konvensional. Proyektor untuk sinema digital ini dibagi menjadi :
Proyektor DLP |
- Proyektor DLPProyektor DLP memiliki resolusi 1280×1024 (setara dengan 1.3 megapiksel) hingga 2K (2048×1080). Proyektor DLP dikembangkan oleh perusahaan Texas Instrument.
- Proyektor DCIProyektor DCI memiliki dua jenis spesifikasi, yaitu 2K (2048×1080) atau setara 2.2 MP pada 24 atau 48 bingkai dan 4K (4096×2160) atau setara dengan 8.85 MP pada 24 bingkai per detik.
Nah untuk penayangan sinema digital ini sih rata-rata menggunakan proyektor dengan teknologi DLP, fellas...
3. Sound System
Surround Sound System |
Jenis sound sistem kan ada 3, yaitu mono, stereo (Right & Left), dan Surround. Nah sinema digital sudah menggunakan yang surround nih.. Surround itu sendiri adalah teknologi tata suara yang di buat seperti mengelilingi penonton sehingga membuat penonton seolah-olah berada di dalam film yang dilihatnya. Perusahaan yang mengembangkan suara ini diantaranya adalah Dolby dan DTS.
Yap, barusan tadi seliput tentang perangkat kerasnya, baik untuk shooting gambarnya maupun menampilkannya. Nah, untuk menghasilkan sinema digital yang keren dan gak flat atau biasa saja, kita perlu mengolah dan mengedit video yang kita shoot sebelumnya dulu sebelum dipublikasikan. Nah inilah salah satu ciri dan kelebihan sinema digital, kita bisa dengan mudah mengeditnya dengan menggunakan perangkat lunak / aplikasi yang sekarang banyak beredar... gak kebayang ya kalau masih berupa kopi film pita seluloid, paling hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melakukannya, da kita mah apah atuh :") Selain untuk editing, perangkat lunak ini juga dibutuhkan untuk membuat video dengan format DCP alias Digital Cinema Package.
Baiklah Fellas, ini dia beberapa contoh perangkat lunak yang bisa kita gunakan untuk mengedit sinema digital kitaaa....
Perangkat Lunak (Software)
1. After Effect
Perangkat lunak satu ini sudah sangat populer nih, bukan hanya untuk sekedar untuk mengedit video aja, tapi juga pemberian efek visual dan animasi pada video. Kita bisa lihat, di
youtube banyak sekali video-video yang menggunakan after effect, dan hasilnya.... amaziiing! Kita bisa membuat simulasi pada video ala-ala film-film hollywood gitudeh. Misalnya membuat efek ledak-ledakan dan peperangan berdarah yang real, intro film yang keren, dan lain-lain...
Selain itu fasilitas di adobe after effect
sangat banyak. Mulai dari pengaturan pergerakan, pencahayaan, kamera,
objek 3d dan didukung oleh plugin yang sangat banyak. Untuk memulainya, kita bisa meluangkan waktu dulu beberapa saat mungkin jam.. untuk mengenal tool-tool dan
area kerja adobe after effect. Oya, berikut ini contoh hasil video editing menggunakan After Effect oleh salah satu video editor jenius yang terkenal di vines, instagram dan youtube... Zach King!
2. Blender
2. Blender
Blender adalah software 3D open source yang bekerja dan berintegrasi dengan menggunakan bahasa python dan diciptakan oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama Ton Rosendaal. Untuk mendapatkan software ini ataupun mendapatkan info lebih lengkap, Fellas bisa mengunjungi www.blender.org.
Hal teristimewa dari blender 3D ininih.. perangkat lunak ini open source jadinya gratistististisss!! Selain itu, software ini juga ringan...berbeda deh dengan software lain yang membutuhkan HDD
berGiga-giga dan harus membayar lisensi untuk menggunakannya seperti 3Ds Max, Cinema 4D, Maya, Zbrush, Daz,
dkk. Ketika Software lain membutuhkan render engine tambahan (yang harus
bayar lisensi lagi) untuk mendapat hasil gambar optimal, blender sudah
memiliki render engine yg bernama cycle di dalamnya dan ia menghasilkan gambar realis yg hasilnya bisa diadu dengan render berbayar seperti Octane,Vray,Mental Ray dll. Mantabs abis kans
3. DCP-o-matic
Jika dua software yang dibahas sebelumnya digunakan untuk membuat efek visual pada film, nah software yang ini gunanya yaitu untuk membuat film menjadi format DCP. Kabar bahagianya, software ini juga open source...jadinya gratis ;) DCP-o-matic merupakan program versi terbaru yang sebelumnya bernama DVD-o-matic. Program ini mampu dan mempermudah untuk membuat format DCP (Digital Cinema Package) dari beragam format video ataupun gambar. Program ini dapat berjalan pada Windows, Mac OS X dan Linux.
Adapun file video yang dapat di bikin format DCP diantaranya file VOB (dari DVD), M2TS (dari Blu-Ray), MP4, AVI, WMV, MKV dan lainnya. Selain itu DCP-o-matic juga dapat mengubah file gambar JPEG, PNG, TIFF dal lainnya menjadi DCP. Dengan DCP-o-matic, file video yang sebelumnya memiliki resolusi dibawah 2K dapat di blow-up menjadi 2K-4K.
Baiklah Fellas, selesai sudah postingan kali ini yang membahas tentang beberapa perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk sinema digital. Semoga bermanfaat ya
Referensi :
No comments:
Post a Comment
Ada komentar? Silakan tulis dengan sopan ya.. Terimakasih ☺