Perbedaan Masyarakat Desa dan Kota

Beda lingkungan, maka beda juga adat istiadat orang-orangnya. Begitu juga antara masyarakat yang tinggal di desa dengan yang di kota. Teman-teman yang suka mudik pas lebaran/libur panjang pasti juga ngerasain perbedaannya kan? Well, kalau saya sendiri sih nggak punya kampung, walaupun Bapak wong Solo tapi keluarganya sudah pindah ke Jakarta semua.. *hiks* padahal pengen banget ngerasain mudik pas lebaran :cry: (kok jadi curhat?) Tapi untungnya teman-teman saya yang rajin mudik selalu berbagi cerita kalau lagi main kerumah, jadilah saya punya gambaran, seperti apasih masyarakat pedesaan?
Thanks to Risda & Dian yang sering cerita sehabis pulang mudik! lain kali kalo pulang dari Tasik / Solo cerita2 lagi yaa :p

Sumber Gambar

Pertama, kalau dilihat dari kepercayaan, kebanyakan masyarakat desa masih suka percaya sama takhayul atau mitos. Misalnya kalau ada yang sakit masih suka dibawa ke orang pinter gitu, katanya  ketemplokan sesuatu pas lagi main..atau semacamnya. Berbeda sama masyarakat kota yang lebih rasional. Sedikit yang percaya tentang hal-hal semacam itu. Kalau sakit ya dibawa ke dokter, diobatin. Mungkin hal ini pengaruh kemajuan teknologi kali ya jadi pemikiran masyarakat kota lebih logis, beda sama masyarakat desa yang sebagian masih percaya dengan ajaran-ajaran nenek moyangnya..

Kedua, hang out. Teman-teman saya sering cerita nih kalau jalan sama teman-teman didesanya. Ntah main ke curug, ke pantai, atau ke tempat2 khas daerah mereka lah pokoknya. Kalau disana, hang out aka jalan-jalan bareng teman itu memang bener2 seru-seruan ngebolang bareng temen. Beda kalau disini, biasanya sih jalan-jalan sama temen ujung-ujungnya sibuk sama gadgetnya masing-masing. nahloh..

Ketiga, relationship. Kalau masyarakat desa terutama remaja2nya biasanya masih tabu sama pacaran atau kalau ada paling pacaran sebatas deket aja gitu. yaa tergantung desa yang gimana juga sih, dan kepribadian orangnya itu._. tapi sih seperti yang sering kita liat, berbeda dengan masyarakat desa, gaya berpacaran masyarakat kota itu kan sudah 'jauh' banget :( efek globalisasi? entah. Oiya, teman saya juga cerita sih, kalau teman2nya yang didesa juga nggak sedikit yang menikah dini._. bukan karena MBA [re : married by accident], tapi memang biasanya karena kemauannya sendiri atau dorongan keluarganya. Beda lagi kan sama masyarakat kota...

Keempat, kumpul keluarga. Kalau di desa, kumpul keluarga itu ya memang bener-bener having quality time sama keluarga. Ngobrol bareng, makan bareng, bercanda bareng.. Sedangkan kalau masyarakat kota biasanya sudah agak sulit menemukan quality time bareng keluarga karena limitnya waktu efek kebanyakan kerja. dan sedihnya lagi, asalkan lagi ada waktu untuk kumpul, ya ujung-ujungnya sibuk sendiri sama gadget. duh! #-otapi Alhamdulillah kalau keluarga saya sih nggak kayak gitu biarpun tinggal dikota juga :3
 

Yep, mungkin segitu saja yang bisa saya tulis berdasarkan dari cerita teman-teman saya hohoho. Yaa namanya juga hidup, pasti penuh sama yang namanya perbedaan. Balik lagi sama kepribadian kita gimana menyikapi perbedaan itu. Mentang2 hidup di kota, nggak harus kok plek2an meniru semua kebiasaan masyarakat kota. Banyak juga kan adat istiadat masyarakat desa yang baik kita tiru seperti gotong royong, sikap kekeluargaan dan keramahannya? hehe 8-> 








Unknown

Hi there! You just read Perbedaan Masyarakat Desa dan Kota. Thank you for stopping by, hope you enjoy & find this article useful+helpful. Cheers! ☺♥

No comments:

Post a Comment

Ada komentar? Silakan tulis dengan sopan ya.. Terimakasih ☺

Powered by Blogger.